Sabtu, 21 Desember 2019

BURUNG SIKATAN KEPALA ABU

Burung yang termasuk susah adaptasi jika tangkapan dewasa.Mudah koit😞😞

#Sikatan_Kepala_Abu
#Grey_Headed_Canary_Flycatcher
#Culicicapa_Ceylonensis
#Video_Sikatan_Kepala_Abu
#Sikatan_di_Indonesia

Burung Sikatan dari family #Stenostiridae  ini berukuran 12-13cm,dengan ciri khas kepala dan dada keabu-abuan serta sedikit jambul. 

Tubuh bagian atas berwarna zaitun, tubuh bagian bawah kuning.

Iris coklat, paruh atas hitam, paruh bawah abu-abu, kaki coklat kekuningan. 

Terdapat 5 sub-spesies/ras & persebaran sebagai berikut: 

Ras #calochrysea

Persebaran meliputi Himalaya dari Pakistan Utara dan Kashmir ke Timur sampai India bagian Timur-laut, Tengah, dan Timur bagian Tengah, Bangladesh, Cina Tengah dan Selatan, Myanmar (kecuali Tenasserim Selatan), Thailand (kecuali bagian Selatan dan Barat-daya) dan Indochina bagian Utara dan Tengah. 

Saat musim dingin bermigrasi menuju Pakistan bagian Tengah dan Selatan (Lembah Indus) melalui daratan India Tengah dan Utara sampai ke Cina bagian Selatan dan Indochina.

Ras #ceylonensis

Persebaran meliputi India Barat-daya dan Sri Lanka.

Ras #antioxantha

Persebaran meliputi Myanmar selatan (Tenasserim Selatan), Thailand Selatan dan Barat-daya, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali.

Ras #sejuncta

Persebaran meliputi Sumbawa, Flores dan Lomblen.

Ras #connectens
 
Persebaran hanya di Sumba. 

Yang pernah merawatnya boleh di share pola perawatan nya biar tidak mudah mati,saya mah belum pernah 😆😆

Sumber HBW Alive, youtube. Com, Flickr, etc

Jumat, 20 Desember 2019

DAFTAR BURUNG DILINDUNGI DI INDONESIA

DAFTAR 16 SPECIES BURUNG APPENDIKS 1 DI INDONESIA

Indonesia  adalah negara yang kaya akan keanekaragaman spesies burung. Namun tidak sedikit diantaranya yang terancam kepunahan. Untuk itulah perlu suatu regulasi untuk melindungi kelestarian burung-burung tersebut.

#Apendiks_1_CITES merupakan daftar seluruh spesies tumbuhan dan satwa liar (termasuk burung) yang dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional.

Perdagangan spesies Apendiks I hanya dapat dilakukan pada spesies hasil penangkaran dan dalam keadaan tertentu yang luar biasa dengan izin khusus dari Kementerian Kehutanan.

Selain Apendiks I juga dikenal Apendiks II dan Apendiks III.

#Apendiks_2_CITES adalah spesies tumbuhan dan satwa liar yang perdagangannya diatur secara ketat, salah satunya dengan adanya pembatasan kuota tangkap.

Sedangkan #Apendiks_3_CITES adalah daftar spesies tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi di negara tertentu dalam batas-batas kawasan habitatnya,
dan suatu saat peringkatnya bisa dinaikkan ke dalam Apendiks II atau Apendiks I.

Daftar ini dikeluarkan oleh CITES atau 

Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora 

(konvensi perdagangan internasional untuk spesies-spesies flora dan satwa  liar).

CITES merupakan pakta perjanjian internasional yang berlaku sejak 1975. Tujuan utamanya memastikan bahwa perdagangan tersebut tidak akan mengancam kelestarian hewan (termasuk burung) dan tumbuhan yang diperdagangkan.

Berdasarkan data CITES, sebanyak 257 spesies burung Indonesia masuk dalam daftar Apendiks. 16 spesies dalam Apendiks I dan sisanya 241 spesies burung dalam Apendiks II.

#Daftar_burung_appendiks_1 di Indonesia 

1.Asarcornis scutulata (#Mentok_Rimba)White Winged Wood Duck

Mentok Rimba di Indonesia disebut juga sebagai Mentok Hutan, Serati, Bebek Hutan atau Angsa Hutan. Sedang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai White-winged Wood Duck. Nama latin hewan ini Asarcornis scutulata yang bersinonim dengan Cairina scutulata. Populasi secara global sekitar 1000 ekor sedangkan di Indonesia sendiri diperkirakan hanya tersisa 150-an ekor yang bertahan di Taman Nasional Way Kambas.

2.Buceros bicornis (#Rangkong_Papan)

Rangkong Papan atau #Enggang_Papan persebarannya meliputi India, Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia, dan Sumatera (Indonesia). 

3. Cacatua goffiniana (#Kakatua_Tanimbar)

Kakatua Tanimbar merupakan salah satu burung kakatua endemik Indonesia. Burung ini hanya dapat dijumpai di Kepulauan Tanimbar dan Kepulauan Kai di Nusa Tenggara Timur.

4. Cacatua moluccensis (#Kakatua_Maluku)

Kakatua Maluku yang mempunyai nama ilmiah Cacatua moluccensis ini merupakan hewan endemik Maluku selatan. Daerah persebarannya meliputi Seram, Ambon, Haruku dan Saparua. Burung ini merupakan salah satu burung paling langka di Indonesia.

5. Cacatua sulphurea (#Kakatua_Kecil_Jambul_Kuning)

Kakatua Kecil Jambul Kuning dalam bahasa latin disebut Cacatua sulphurea. Merupakan burung endemik Nusa Tenggara dan Sulawesi. Oleh IUCN Red List digolongkan dalam spesies Critically Endangered.

6. Caloenas nicobarica (#Junai_Emas)

Burung ini disebut sebagai Junai Emas, Burung Mas, atau Minata. Merupakan burung dari keluarga Columbidae (merpati). Di Indonesia dapat dijumpai di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.

7. Eos histrio (#Nuri_Talaud)

Nuri Talaud dikenal juga dengan nama lokal ‘sampiri’. Burung dari famili #Psittacidae ini endemik Kepulauan Nusa di Sulawesi Utara.

8. Falco peregrinus (#Alap_alap_kawah)

Burung Alap-alap kawah merupakan salah satu anggota famili Falconidae. Tersebar hampir di seluruh dunia (kecuali di Antartika).

9. Fregata andrewsi (#Cikalang_Christmas)

Cikalang Christmas merupakan burung dari famili Fregatidae. Burung ini berbiak di pulau Christmas, Australia (terletak di Samudera Hindia, sebelah barat daya pulau Jawa). Meskipun begitu kerap terlihat menjelajah hingga ke pesisir pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

10. Leucopsar rothschildi (#Curik_Bali/#Jalak_Bali)

Jalak Bali kerap disebut juga Curik Bali. Merupakan gurung endemik Bali dan Maskot Provinsi Bali. Jalak Bali menjadi salah satu burung paling langka di Indonesia dengan status Critically Endangered dalam IUCN REd List.

11. Macrocephalon maleo (#Maleo_Senkawor)

Burung dalam daftar Apendiks I selanjutnya adalah Maleo. Burung maleo (Macrocephalon maleo) adalah burung endemik Sulawesi.

12. Mycteria cinerea (Bangau putih susu, #Bangau_Bluwok)

Burung bangau putih susu kerap disebut juga sebagai bangau bluwok. Burung berukuran besar (panjang tubuh hingga 110 cm) tersebar di Indocina, Malaysia, Sulawesi, Sumatera, Jawa, dan Sumbawa.

13. Papasula abbotti (#AngsaBatu_Christmas)

Burung Apendiks I berikutnya adalah Angsa Batu Christmas. Layaknya Cikalang Christmas, burung ini hidup di pulau Christmas, Australia namun sering terlihat juga di wilayah Indonesia.

14. Probosciger aterrimus (#Kakatua_Raja)

Burung kakatua raja (Probosciger aterrimus) hidup di dataran rendah Papua, pulau-pulau di barat Papua, dan Australia bagian utara. Oleh CITES burung ini dimasukkan dalam Apendiks I.

15. Rhinoplax vigil (#Enggang_Gading)

Burung enggang gading atau enggang terbang mentua ini mempunyai nama latin Rhinoplax vigil. Berukuran sangat besar, hingga 120 cm dengan bulu tengah pada ekornya sepanjang 50 cm. Burung yang dijadikan maskot Kalimantan Barat ini hidup di Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaya.

16. Tringa guttifer (#Trinil_Nordmann)

Trinil Nordmann atau Nordmann’s Greenshank merupakan burung yang kerap bermigrasi ke Indonesia. Burung ini berbiak di Rusia, namun saat musim dingin mereka bermigrasi ke daerah tropis termasuk Indonesia.

Demikian daftar jenis burung yang masuk dalam Appendiks 1 CITES.Mohon tidak memelihara jenis-jenis burung diatas jika tidak ingin berurusan dengan hukum. 

Sumber:
-citesOrg
-commonsWikimediaOrg
-orientalbirdimagesOrg
-alamendah
-Masykur Arwani AD/GALEATUS 

#Appendix_1
#Cites
#Cites_Appendices_1

BURUNG MYZOMELA PRAWIRADILAGAE

SPECIES BURUNG TERBARU 2019

#Myzomela_prawiradilagae
 https://www.mongabay.co.id/2019/11/05/dewi-malia-prawiradilaga-akan-terus-menemukan-jenis-burung-baru/

BURUNG KAPASAN KEMIRI

#Kapasan_Kemiri/#Pied_Triller(#Lalage_nigra)

Kapasan kemiri (bahasa Latin: Lalage nigra) adalah spesies burung dari keluarga #Campephagidae, dari genus #Lalage. Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga yang memiliki habitat di lahan pertanian, dataran rendah terbuka, hutan sekunder, hutan mangrove.
Tersebar sampai pada ketinggian 1.000 mdpl.

Ciri-ciri 

Kapasan kemiri memiliki tubuh berukuran kecil (16 cm). Berwarna hitam dan putih. Mirip Kapasan sayap-putih, namun badannya sedikit lebih lecil. Alis lebih lebar, setrip mata hitam. Warna putih pada sayap lebih banyak (tergantung sub spesies). Tunggir abu-abu. Tubuh bawah putih.

Burung jantan: tubuh bagian atas hitam.

Burung betina: lebih berwarna coklat, seluruh dada bergaris hitam. Iris coklat, paruh abu-abu dan ujung hitam, kaki hitam. Agak pemalu, sering bersembunyi di kerimbunan. Mencari serangga di antara dedaunan pohon. Terbang dari pohon ke pohon dengan menggelombang perlahan. Kadang turun ke tanah. Hidup sendiri, berpasangan, atau dalam kelompok kecil.

Sarang berbentuk cawan dangkal dari akar-akar halus dan bahan lain, pada pohon berdaun kecil dekat permukaan tanah. Telur berbintik coklat, jumlah 2 butir. Berbiak bulan Februari-Juli.

Persebaran 

Persebarannya meliputi Semenanjung Malaysia, Filipina, Sunda Besar.
Sumatra, Kalimantan, Jawa (Barat-Tengah).
Referensi

-bio.undip.ac.id
- BirdLife International (2012). "Lalage nigra". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.1. International Union for Conservation of Nature.
-Romy Ocon video
-wikipedia

BURUNG SIKATAN NARSIS

#Sikatan_Narsis
#Narcissus_Flycatcher
(#Ficedula_narcissina)

Burung Sikatan berukuran kecil antara 13-13,5 cm., berwarna kuning, putih, dan hitam (jantan) atau coklat (betina). 

Jantan: tunggir, tenggorokan, dada, dan perut atas kuning; perut bawah dan penutup ekor bawah putih. Bagian lain hitam, kecuali alis dan garis-sayap yang putih. 

Betina: tubuh bagian atas coklat-buram, tubuh bagian bawah berwarna lebih pucat, tunggir kuning-buram. 

Perbedaannya dengan jantan dan betina Sikatan narsis: alis putih, punggung jantan lebih hitam, dan tunggir betina kuning. Iris coklat, paruh dan kaki hitam. Burung ini termasuk jenis burung migran di Negara Indonesia.

Berbiak di Transbaikalia bagian timur dan Mongolia bagian timur ke timur sampai Rusia bagian tenggara (Amurland selatan, Ussuriland selatan), ke selatan sampai Cina bagian tengah dan timur, dan Korea, dan secara sporadis sampai Jepang bagian barat; saat musim dingin bermigrasi ke selatan sampai Cina selatan, Asia tenggara, dan Sunda Besar. Pengunjung musim dingin yang tidak umum, sampai ketinggian 900 mdpl.

Dari berbagai sumber.
-wikipedia
-Hbw alive
-youtube 
-etc

BURUNG CIPOH KACAT

#Cipoh_kacat 
#Common_iora
#Aegithina_tiphia

Cipoh kacat (Aegithina tiphia) adalah burung pengicau kecil yang ditemukan di Anakbenua India dengan populasi yang menunjukkan variasi bulu, beberapa di antaranya dianggap subspesies. Cipoh kacat ditemui di semak-semak, mudah ditemukan berdasarkan siulannya yang lantang dan warnanya yang terang. Selama masa perkawinan, burung jantan pamer dengan mengembangkan bulu-bulunya dan berputar di udara sehingga tampak seperti bola hijau, hitam, kuning dan putih.

Cipoh kacat memiliki nama-nama seperti burung kunyit kecil, cipo, cito, cipeuw, sirpu, sirtu, cipoh, (Indonesia),[3][4] dan kělichap kunyét.[2]

Deskripsi

Keluarga burung Cipoh-cipohan (#Aegithinidae) memiliki paruh yang menonjol dengan kekang yang tegak. Cipoh kacat termasuk spesies yang tergolong dalam dimorfisme seksual, cipoh jantan pada musim kawin memilki garis hitam dan tambahan pada punggung pada sayap dan ekor kehitaman di semua musim. Sedangkan, burung betina memilki sayap hijau dan ekor hijau zaitun. Bagian bawah keduanya berwarna kuning dengan batas putih pada sayap burung jantan yang sebagian besar umum pada bulu pada masa perkawinan. Sedangkan bulu si jantan memilki distribusi warna hitam yang sangat bervariasi pada bagian atas yang bisa saja dianggap sebagai cipoh jantung, namun ciri pembeda antara keduanya berupa ekor yang berujung putih.[5] 

Subspesies #tiphia ditemukan di Himalaya dan burung jantan kelihatan serupa dengan betinanya atau memilki sejumlah kecil di bagian mahkota. 

Di barat laut India, subspesies #septentrionalis memilki warna kuning yang lebih terang dan ditemukan di utara dataran India. 

Jantan dari subspesies #humei memiliki bulu hitam pada topi dan hijau zaitun pada mantel atas. 

Di tenggara India dan Sri Lanka #multicolor, burung jantan memiliki topi dan mantel hitam. Bentuk lain yang terdapat di India yang menjadi perantara antara lain multicolor dan humei dengan warna yang agak hijau-abu-abu pada pantat (yang dahulu dianggap subspesies #deignani tapi kini digunakan untuk populasi di Burma).[5][6][7][8]

Beberapa populasi lain melewati Asia Tenggara yang dianggap subspesies adalah #philipi di selatan China dan utara Thailand/Laos, deignani di Myanmar, #horizoptera di selatan Myanmar dan gugusan pulau di Sumatra, #cambodiana di Kamboja, aeqanimis di Palawan dan Kalimantan Utara, #viridis di Kalimantan dan #scapularis di Jawa dan Bali.[9][10]

Persebaran & habitat 

Cipoh kacat ditemukan dari Persia, India, Annam, negara-negara Indochina, Malaysia, hingga Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Filipina.[2] Ditemukan pula di Pulau Bali.[11]

Cipoh Kacat memiliki habitat yang sangat fleksibel. Tinggal di habitat seperti di hutan sekunder, perkebunan, padang terbuka, hingga hutan mangrove di tepi pantai.[3] 

Di Indonesia, cipoh kacat berada di tepian hutan, menyenangi hutan yang tidak terlalu lebat, dan biasanya bersarang di pinggiran hutan pada cabang-cabang pohon-pohon yang rendah.[4] Sering pula ditemukan di kebun-kebun miik rakyat, semak-semak, dan ladang anggrek. Ditemukan di bukit-bukit hingga pada ketinggian 1500-2000 mdpl.[2]

Perilaku dan ekologi

Cipoh Kacat berkumpul di semak-semak, seraya berkumpul di dahan tumbuhan untuk mendapat serangga, telur serangga, biji-bijian, dan nektar bunga.[4][11] Kadang berkumpul dengan kawanan spesies untuk mencari makan. Panggilannya bercampur-campur menghasilkan bunyi churrs, berkicau dan bersiul, dan nyanyian berupa getaran panjang wheeeee-tee yang mengalun.[3] Mereka kadang-kadang menirukan panggilan burung-burung lain seperti Srigunting[12] dan burung-burung di genus Pycnonotus.[2]

Selama musim kawin, terutama setelah monsun atau Maret-Juni di musim hujan,[4] burung jantan akan melakukan peragaan percumbuan yang akrobatis, terbang ke udara menegakkan bulu-bulunya, terutama pada pantatnya yang hijau pucat, kemudian berputar balik ke sarangnya. Sewaktu mendarat, dia mengembangkan ekornya dan menurunkan sayapnya.[6] Dua dari empat telurnya diletakkan dalam sarang kecil dan kompak, dan berbentuk seperti cawan yang terbuat dari rerumputan dan diikat dengan jaringan tongkol dan diletakkan pada ujung percabangan. Sarang mereka diletakkan 2-25 kaki dari tanah. Berukuran sekitar 2,5 inci dengan kedalaman 20 inci. Telurnya bermacam-macam warna, putih, merah jambu, abu-abu, berbintik/berbercak merah, dan di Jawa, setiap kali bertelur, hanya menghasilkan 2-3 butir saja.[2][4] Baik jantan dan betina mengerami[13] dan telur menetas setelah 14 hari kemudian. Adapun, yang menjadi predator dalam sarang tersebut termasuk ular, kadal, gagak, dan bubut besar.[14] Sarangnya juga kemungkinan diparasiti secara indukan oleh Wiwik Lurik.[15]

Cipoh menggugurkan bulunya dua kali dalam setahun dan variasi bulu membuat mereka agak berpengaruh pada bulu berdasarkan pemisahan populasi.[15] Ketika mabung/menggugurkan bulu, fisiknya menjadi drop dan rentan terhadap penyakit dan malah, dia akan berhenti berkicau.[4]

Status

Cipeuw memiliki persebaran yang agak lebar sehingga diyakini spesies ini tidak Hampir Terancam (NT). Populasi cipoh kacat tidaklah diketahui tren populasinya. Jumlah populasinya -baik yang berkembangbiak maupun yang menetap, berjumlah 6.300.000 km2.[17]

Referensi

^ Butchart, S. & Symes, A. (2013). "Aegithina tiphia". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 14 Juli 2013.
^ a b c d e f Robinson, Herbert C. (1927). Birds of Malay Peninsula (PDF). 1. London: H.F. & G. Witherby. hlm. 414-415.
^ a b c d Turut, Rusli (2011). Memelihara 42 Burung Ocehan Populer. Jakarta: Penebar Swadaya. hlm. 62–63. ISBN 978-979-002-442-7.
^ a b c d e f g Hermawan, Rudi. Rahasia Sukses Mencetak Juara 50 Jenis Burung Kicau. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. hlm. 71–72 & 178–179. ISBN 602-99884-8-4.
^ a b Rasmussen, P.C.; Anderton, J.C. (2005). Birds of South Asia: The Ripley Guide. 2. Smithsonian Institution & Lynx Edicions. hlm. 344–346.
^ a b Baker, E.C.S. (1922). Fauna of British India:Birds. 1 (edisi ke-2). London: Taylor and Francis. hlm. 339–343.
^ Wells, D.R.,; Dickinson, E.C.; Dekker, R.W.R.J. (2003). "Systematic notes on Asian birds. 34. A preliminary review of the Aegithinidae". Zool. Verh. Leiden. 344: 7–15.
^ Dickinson, E.C.; Dekker, R.W.R.J.; Eck, S. Somadikarta, S. (2003). "Systematic notes on Asian birds. 35. Types of the Aegithinidae" (PDF). Zool. Verh. Leiden. 344: 17–24.
^ Ernst Mayr & James Greenway, ed. (1960). Check-list of the birds of the world. 9. Massachusetts: Museum of Comparative Zoology. hlm. 300–302.
^ Marien, D (1952). "The systematics of Aegithina nigrolutea and Aegithina tiphia (Aves, Irenidae)". Am. Mus. Novit. 1589: 1–17. hdl:2246/4066.
^ a b "Cipoh kacat". SBW. Diakses tanggal 14 Juli 2013.
^ Bharos, A. M. K. (1998). "Mimicry by common Iora Aegithina tiphia". J. Bombay Nat. Hist. Soc. 95 (1): 116.
^ Wesley, H. Daniel (1984). "Frequency and duration of incubation of the eggs for Aegithina tiphia". J. Bombay Nat. Hist. Soc. 81 (1): 193–195.
^ Ali,S (1931). "Casualties among the eggs and young of small birds". J. Bombay Nat. Hist. Soc. 34 (4): 1062–1067.
^ a b Ali, S; Ripley, S.D. (1996). Handbook of the Birds of India and Pakistan. 6 (edisi ke-2). Oxford University Press. hlm. 47–54.
^ de Mello, I. (1935). "New hæmoproteids of some Indian birds". Proceedings: Plant Sciences. 2 (5): 469–475. doi:10.1007/BF03053034.
^ "Common Iora Aegithina tiphia". Special factsheet. BirdLife International. Diakses tanggal 14 Juli 2013.
Bacaan lanjutan Sunting
Hall, BP (1957). The taxonomic importance of variation in non-breeding plumage in Aegithina tiphia and A. nigrolutea. Ibis 99:143-156.

BURUNG KUCICA KAMPUNG

#Kucica_kampung/Oriental Magpie Robin (Copsychus saularis) adalah burung pengicau kecil yang sebelumnya dikelompokkan sebagai anggota keluarga Turdidae (murai), tetapi kini dianggap sebaagi anggota Muscicapidae. Burung ini berwarna hitam dan putih dengan ekor yang panjang. Ekornya terangkat ke atas jika mereka sedang mencari makanan di tanah atau kadang ketika sedang bertengger. Burung ini banyak ditemukan di daerah Asia Selatan dan Asia tenggara. Di Indonesia burung ini mulai langka karena penangkapan yang berlebihan untuk dipelihara.

Nama Lain dari Kucica Kampung adalah #kacer, Burung ini suka menjelajah di berbagai lingkungan yang kecepatan terbangnya bisa mengungguli kerabatnya murai batu. bahkan dari burung berbulu hitam,berekor panjang seperti lidi. Burung kacer banyak mendiami dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Bahkan tidak jarang ada yang terlihat di perumahan penduduk.

Di Jawa tengah dan Jawa timur, burung bertubuh gempal ini di kenal dengan sebutan srintil. Burung kacer terbilang sangat aktif mencari makan. Mulai dari pohon kelapa, randu, pisang atau ranting pohon kering burung ini terlihat sendiri akan tetapi akan selalu bersama pasanganya pada saat musim kawin.

Sampai saat ini dianggap sama dengan C. mindanensis (lihat spesies itu). Ras jatuh ke dalam "kelompok saularis " (dengan ceylonensis , andamanensis dan musicus ; perut putih, ekor putih) dan "kelompok amoenus " (ras yang tersisa; perut hitam, ekor putih, ekor putih, dengan beberapa pengecualian); yang terakhir sangat berbeda berdasarkan pada satu perbedaan karakter utama, membentuk (di tempat-tempat yang cukup sempit) zona hibrida dengan musikus secara diagonal melintasi C Jawa dan dalam garis N-S dari W Sabah ke Banjarmasin, Kalimantan ( musikus dinilai sebagai penyerang yang relatif baru terus-menerus membanjiri bentuk perut hitam ); penelitian lebih lanjut tentang status taksonomi kelompok amoenus diperlukan, tetapi ada beberapa bukti diferensiasi genetik . Dijelaskan ras problematicus dari Kalimantan adalah intergrade antara musicus dan pluto . Beberapa ras bernama lainnya tidak terdiferensiasi dengan baik atau bagian dari variasi clinal, atau berdasarkan ukuran sampel yang sangat kecil: erimelas (NE India E ke Indochina, dan SW Guangxi, di Cina) dan prosthopellus (Cina dan Hainan) disinonimkan dengan nominasi, dan zacnecus (Simeulue I), nesiarchus (Nias I), masculus (Batu Is), pagiensis (Mentawai) dan javensis (Jawa Barat) dengan musicus . Tujuh subspesies dikenali.

Subspesies dan Distribusi

C. s. saularis (Linnaeus, 1758) - Oriental Magpie-robin - NE Pakistan dan India E ke S & E Cina (S dari S Shaanxi dan S Jiangsu, termasuk Hainan), S ke Thailand dan Indocina.
C. s. ceylonensis PL Sclater, 1861 - S India (S dari R Cauvery) dan Sri Lanka.
C. s. andamanensis AO Hume, 1874 - Andaman Is.
C. s. musicus (Raffles, 1822) - N Tenasserim, S Thailand, dan Semenanjung Malaysia S ke Sumatra (termasuk pulau Simeulue, Nias, Batu, Siberut, Sipura, N Pagai, Belitung, Bangka), Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan.
C. s. amoenus (Horsfield, 1821) - Black Magpie-robin - E Java dan Bali.
C. s. pluto Bonaparte, 1850 - N, E & SE Borneo dan Maratua I.
C. s. adamsi Elliot, 1890 - ekstrim N pesisir Kalimantan dan pulau-pulau yang berdekatan.

Referensi
^ BirdLife International (2004). Copsychus saularis. 2006 IUCN Red List of Threatened Species. IUCN 2006. Diakses 12 May 2006.
Wikipedia 
HBW Alive 
Laman FB for video

Mari lestarikan burung2 Indonesia

BURUNG WHITE BELLBIRD(PROCNIAS ALBUS)

UNIK, SUARA PANGGILAN KAWIN BURUNG INI LEBIH NYARING DARI PESAWAT

Seekor burung telah memecah rekor dunia berkat suara panggilan kawin yang sangat nyaring. Ia adalah #White_Bellbird(Procnias albus)  yang hidup di hutan hujan pegunungan terpencil Amazon, Brasil Utara.

Menurut peneliti, nyanyian kawinnya ini lebih berisik ketimbang suara pesawat yang lepas landas. Ini terbilang unik, mengingat berat badan burung ini hanya seperempat kilogram.

Untuk menemukan burung ini, para peneliti harus masuk ke dalam hutan pegunungan. Sesampainya di tempat tujuan, mereka kemudian merekam nyanyian perkawinan dari dua spesies burung contingas, yakni bellbird putih dan piha yang sebelumnya memegang rekor sebagai burung dengan panggilan paling keras.

Tatkala burung piha bernyanyi, suaranya mencapai 116.1 desibel (dB), sedangkan bellbird putih memiliki suara yang lebih tinggi dengan capaian hingga 124.5 dB. Suara ini lebih nyaring ketimbang suara pesawat yang lepas landas.

Peneliti juga mempelajari ihwal nyanyian yang dikeluarkan oleh kedua hewan ini. Hasilnya, burung piha hanya membawa satu jenis nyanyian, sedangkan bellbird putih membawakan dua jenis nyanyian, yang satu di antaranya lebih sering dikeluarkan.

Selain itu, ilmuwan juga mengamati kedua burung itu bernyanyi dalam berbagai skenario, termasuk ketika mereka mendekati betina. Tanpa diduga, bellbird putih jantan bernyanyi sangat nyaring ketika mereka bertengger dan berdekatan dengan betina. Padahal, lazimnya hewan akan berteriak keras ketika mereka saling berjauhan.

@kashmiragander
"The songs seem to startle the females, which seems like the opposite of what the males would want to do" - professor Jeff Podos, @UMass https://www.newsweek.com/tiny-amazonian-birds-record-breaking-mating-call-louder-plane-taking-off-1466235 …

Tiny Amazonian bird's record-breaking mating call is louder than a plane taking off
The male bird "dramatically" swivels his body while performing his song.

newsweek.com

Dalam penjelasan para peneliti di jurnal Current Biology, setelah cukup lama bernyanyi, si jantan secara dramatis akan memutar tubuhnya untuk menghadap calon pasangannya. Sedangkan si betina akan menjauh saat atau sebelum sang jantan bersuara, kendati dalam jarak yang relatif dekat, sekitar 4 meter.

“Lagu-lagu itu tampaknya mengagetkan para betina, yang tampaknya kebalikan dari apa yang ingin dilakukan burung jantan,” ujar Jeff Podos, rekan penulis studi yang juga seorang pakar perilaku vertebrata dari University of Massachusetts, kepada Newsweek.

Menurut peneliti, tidak ada spesies lain di Bumi yang memiliki suara senyaring bellbird putih, yang meneriakkan nyanyian itu di dekat penerimanya. Para betina mungkin harus menyesuaikan kebutuhan untuk mendengar lagu-lagu dari burung jantan guna melindungi pendengarannya.

Kendati begitu, Podos mengatakan bahwa masih banyak hal yang belum diketahui tentang bellbird putih ini. “Masih banyak yang tidak kita ketahui. Seperti bagaimana burung-burung ini bernyanyi begitu keras? Berapa banyak mereka mengubah cara bernyanyi yang tergantung pada konteksnya? Bagaimana lagu burung-burung ini dibandingkan dengan burung lain?” sebut Podos.

Kumparan
HBW Alive 
Etc

BURUNG SIKATAN ZAPPEYS

Salah satu dari 6 burung yang masuk dalam list burung baru di Indonesia 2019
(Penambahan dari 1771 species menjadi 1777 spesies) 

#sikatan_zappeys
#zappeys_flycatcher
#cyanoptila_cumatilis 
#video_sikatan_zappeys

Termasuk family #muscicapidae dari Genus #cyanoptila
Pada awalnya dianggap subspesies dari Sikatan Biru Putih(Cyanoptila Cyanomelana),tetapi berbeda dalam pirus berwarna gelap dengan tenggorokan dan dada yang semuanya kehitaman. 

Sikatan Zappeys jantan warna dadanya ke biru-biru dan bagian atas, wajah biru kehitaman, dan garis kehitaman yang memisahkan dada gelap dari perut putih.Warna hitam di dada sedikit pudar, tidak se gelap punya Sikatan Biru Putih. 

Berukuran 16-17cm, bobot sekitar 25 gram.

Suaranya melengking yang keras dan sederhana cenderung monoton.

Dialam liar terpantau memakan invertebrata & buah2an kecil

BURUNG SIKATAN BODOH

Stupid Flycatcher 😱😱😱
Nama yang aneh 😁😁😁
Entah siapa dulu yang pertama kali menamakannya. 

Burung dengan nama resmi #Sikatan_Bodoh ini masuk ke dalam Family #Muscicapidae dengan Genus #Ficedula.

Mempunyai nama ilmiah #Ficedula_Hyperythra dan penamaan linggisnya #Snowy_Browed_Flycatcher(terjemahan "bodohnya" dari mana ya 😁)

Burung iniberukuran kecil antara 11–13 cm dengan berat  6–12 gram.

Habitat alaminya adalah hutan dataran rendah lembab subtropis atau tropis dan hutan pegunungan lembab subtropis atau tropis.hutan berdaun lebar primer yang lembab atau berlumut, atau yang mendukung daerah lembab, rumpun bambu dan jurang.

Musim berbiak bulan Maret – Oktober
Sarang dibangun burung jantan dan betina,berbentuk cangkir yang tidak rapi atau oval dengan pintu masuk samping, terbuat dari lumut, serat dan bulu tanaman halus.

Dapat ditemukan di Bangladesh, Bhutan, Kamboja, 
Cina, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanma,Nepal, Filipina, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Pemakan invertebrata kecil dan larva, termasuk lalat dipteran, laba-laba (Araneae), juga cacing tanah kecil.

Terdiri dari 13 subspesies/ras,10 ras diantaranya bisa ditemukan di indonesia.Rinciannya sebagai berikut:

1.Ras  #sumatrana 

Persebarannya meliputi  Semenanjung Melayu,dataran tinggi Sumatera Barat dan Kalimantan Utara.

2.Ras  #vulcani 

Persebarannya meliputi  Jawa, Bali, dan Sunda Kecil (Lombok, Sumbawa, Flores).

3.Ras #annalisa 

Persebarannya terbatas hanya di Sulawesi Utara.

4.Ras #jugosae 

Persebarannya meliputi  Sulawesi, termasuk pulau Sula (Taliabu) dan Peleng .

5.Ras #pallidipectus 

Persebarannya meliputi  Bacan, Halmahera Barat Daya, di Maluku.

6. Ras #alifura  

Persebarannya terbatas hanya di Pulau Buru (Maluku Selatan).

7. Ras #negroides  

Persebarannya terbatas hanya di Pulau Seram (Maluku Selatan).

8.Ras #clarae  

Persebarannya meliputi  Timor dan Wetar.

9.Ras #audacis 

Persebarannya terbatas hanya di pulau Babar (Timor).

10.Ras #mjobergi

Persebarannya terbatas hanya di Kalimantan Selatan.

11.Ras #innexa 

Persebarannya di Taiwan.

12.Ras #annamensis 

Persebarannya di Langbian,Vietnam.

13.Ras #hyperythra 

Persebarannya terluas meliputi 
Himalaya,India (Assam, Arunachal Pradesh, Nagaland, Meghalaya, Manipur, Mizoram), Myanmar,Tiongkok (Xizang, Sichuan, Yunnan, Guangxi, Guangdong , Hainan),Thailand Utara  dan Indochina; musim dingin di ketinggian yang lebih rendah, ke Bangladesh dan Myanmar.

Status dan konservasi LC

Tidak terancam secara global (Least Concern).

Stupid Flycatcher 😱😱😱
Nama yang aneh 😁😁😁
Entah siapa dulu yang pertama kali menamakannya. 

Burung dengan nama resmi #Sikatan_Bodoh ini masuk ke dalam Family #Muscicapidae dengan Genus #Ficedula.

Mempunyai nama ilmiah #Ficedula_Hyperythra dan penamaan linggisnya #Snowy_Browed_Flycatcher(terjemahan "bodohnya" dari mana ya 😁)

Burung iniberukuran kecil antara 11–13 cm dengan berat  6–12 gram.

Habitat alaminya adalah hutan dataran rendah lembab subtropis atau tropis dan hutan pegunungan lembab subtropis atau tropis.hutan berdaun lebar primer yang lembab atau berlumut, atau yang mendukung daerah lembab, rumpun bambu dan jurang.

Musim berbiak bulan Maret – Oktober
Sarang dibangun burung jantan dan betina,berbentuk cangkir yang tidak rapi atau oval dengan pintu masuk samping, terbuat dari lumut, serat dan bulu tanaman halus.

Dapat ditemukan di Bangladesh, Bhutan, Kamboja, 
Cina, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanma,Nepal, Filipina, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Pemakan invertebrata kecil dan larva, termasuk lalat dipteran, laba-laba (Araneae), juga cacing tanah kecil.

Terdiri dari 13 subspesies/ras,10 ras diantaranya bisa ditemukan di indonesia.Rinciannya sebagai berikut:

1.Ras  #sumatrana 

Persebarannya meliputi  Semenanjung Melayu,dataran tinggi Sumatera Barat dan Kalimantan Utara.

2.Ras  #vulcani 

Persebarannya meliputi  Jawa, Bali, dan Sunda Kecil (Lombok, Sumbawa, Flores).

3.Ras #annalisa 

Persebarannya terbatas hanya di Sulawesi Utara.

4.Ras #jugosae 

Persebarannya meliputi  Sulawesi, termasuk pulau Sula (Taliabu) dan Peleng .

5.Ras #pallidipectus 

Persebarannya meliputi  Bacan, Halmahera Barat Daya, di Maluku.

6. Ras #alifura  

Persebarannya terbatas hanya di Pulau Buru (Maluku Selatan).

7. Ras #negroides  

Persebarannya terbatas hanya di Pulau Seram (Maluku Selatan).

8.Ras #clarae  

Persebarannya meliputi  Timor dan Wetar.

9.Ras #audacis 

Persebarannya terbatas hanya di pulau Babar (Timor).

10.Ras #mjobergi

Persebarannya terbatas hanya di Kalimantan Selatan.

11.Ras #innexa 

Persebarannya di Taiwan.

12.Ras #annamensis 

Persebarannya di Langbian,Vietnam.

13.Ras #hyperythra 

Persebarannya terluas meliputi 
Himalaya,India (Assam, Arunachal Pradesh, Nagaland, Meghalaya, Manipur, Mizoram), Myanmar,Tiongkok (Xizang, Sichuan, Yunnan, Guangxi, Guangdong , Hainan),Thailand Utara  dan Indochina; musim dingin di ketinggian yang lebih rendah, ke Bangladesh dan Myanmar.

Status dan konservasi LC

Tidak terancam secara global (Least Concern).

Stupid Flycatcher 😱😱😱
Nama yang aneh 😁😁😁
Entah siapa dulu yang pertama kali menamakannya. 

Burung dengan nama resmi #Sikatan_Bodoh ini masuk ke dalam Family #Muscicapidae dengan Genus #Ficedula.

Mempunyai nama ilmiah #Ficedula_Hyperythra dan penamaan linggisnya #Snowy_Browed_Flycatcher(terjemahan "bodohnya" dari mana ya 😁)

Burung iniberukuran kecil antara 11–13 cm dengan berat  6–12 gram.

Habitat alaminya adalah hutan dataran rendah lembab subtropis atau tropis dan hutan pegunungan lembab subtropis atau tropis.hutan berdaun lebar primer yang lembab atau berlumut, atau yang mendukung daerah lembab, rumpun bambu dan jurang.

Musim berbiak bulan Maret – Oktober
Sarang dibangun burung jantan dan betina,berbentuk cangkir yang tidak rapi atau oval dengan pintu masuk samping, terbuat dari lumut, serat dan bulu tanaman halus.

Dapat ditemukan di Bangladesh, Bhutan, Kamboja, 
Cina, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanma,Nepal, Filipina, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Pemakan invertebrata kecil dan larva, termasuk lalat dipteran, laba-laba (Araneae), juga cacing tanah kecil.

Terdiri dari 13 subspesies/ras,10 ras diantaranya bisa ditemukan di indonesia.Rinciannya sebagai berikut:

1.Ras  #sumatrana 

Persebarannya meliputi  Semenanjung Melayu,dataran tinggi Sumatera Barat dan Kalimantan Utara.

2.Ras  #vulcani 

Persebarannya meliputi  Jawa, Bali, dan Sunda Kecil (Lombok, Sumbawa, Flores).

3.Ras #annalisa 

Persebarannya terbatas hanya di Sulawesi Utara.

4.Ras #jugosae 

Persebarannya meliputi  Sulawesi, termasuk pulau Sula (Taliabu) dan Peleng .

5.Ras #pallidipectus 

Persebarannya meliputi  Bacan, Halmahera Barat Daya, di Maluku.

6. Ras #alifura  

Persebarannya terbatas hanya di Pulau Buru (Maluku Selatan).

7. Ras #negroides  

Persebarannya terbatas hanya di Pulau Seram (Maluku Selatan).

8.Ras #clarae  

Persebarannya meliputi  Timor dan Wetar.

9.Ras #audacis 

Persebarannya terbatas hanya di pulau Babar (Timor).

10.Ras #mjobergi

Persebarannya terbatas hanya di Kalimantan Selatan.

11.Ras #innexa 

Persebarannya di Taiwan.

12.Ras #annamensis 

Persebarannya di Langbian,Vietnam.

13.Ras #hyperythra 

Persebarannya terluas meliputi 
Himalaya,India (Assam, Arunachal Pradesh, Nagaland, Meghalaya, Manipur, Mizoram), Myanmar,Tiongkok (Xizang, Sichuan, Yunnan, Guangxi, Guangdong , Hainan),Thailand Utara  dan Indochina; musim dingin di ketinggian yang lebih rendah, ke Bangladesh dan Myanmar.

Status dan konservasi LC

Tidak terancam secara global (Least Concern).

Sampel suara alam

https://www.xeno-canto.org/species/Ficedula-hyperythra


BURUNG KUCICA HUTAN

#Kucica_hutan/#White_rumped_Shama(#Kittacincla_malabarica), juga dikenal sebagai #Murai_batu. Termasuk ke dalam famili #Muscicapidae atau burung cacing. Tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa. 

Beberapa pakar menganggap ras dari Kalimantan Utara #kucica_alis_putih (#Kittacincla_malabarica_stricklandii) sebagai spesies tersendiri.

Di habitat aslinya burung ini  cenderung memilih hutan alam yang rapat atau hutan sekunder. 

Kucica Hutan merupakan kelompok burung yang dikenal sebagai teritorial dan sangat kuat dalam mempertahankan wilayahnya (Thruses). 

Burung ini  memiliki suara kicauan yang bagus sehingga mendapat penghargaan terbaik atas nyanyian nya yang sangat indah pada tahun 1947 (The Best Song Birds – Delacour, 1947). 

Burung Kucica Hutan merupakan kelompok burung yang di gemari di kalangan para pecinta kicauan karena memiliki suara atau spesifikasi kicauan yang sangat baik.

Penyebaran burung Kucica Hutan di Pulau Jawa saat ini sangat terbatas dan hanya di temukan di beberapa tempat yang berhutan, seperti di tempat-tempat konservasi atau tempat wisata alam contohnya seperti Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Meru Betiri dan Hutan Wisata Pananjung Pangandaran.

Ciri morfologis

Memiliki tubuh hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Terdapat sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor panjang ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau. Badan berukuran 14-17 cm.

Untuk perbedaan jenis kelamin pada burung jantan dan betina memiliki perbedaan yang sangat signifikan dan perbedaan yang sangat jelas antara betina dan pejantan bisa di lihat secara fisik, untuk jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih besar di banding dengan betina dan untuk suara yang di hasilkan burung pejantan jauh lebih keras dan bervariasi di banding dengan betina.

Subspecies dan Distribusi

WHITE-RUMPED SHAMA

K. m. malabarica (Scopoli, 1786) – White-rumped Shama – W & S India.

K. m. leggei Whistler, 1941 – Sri Lanka.

K. m. interposita Robinson & Kloss, 1922 – Nepal, N, CE & NE India, E Bangladesh, Myanmar, S China (S Yunnan, SW Guangxi), Hainan, Thailand and Indochina.

K. m. macroura (J. F. Gmelin, 1789) – Con Son I, in S Vietnam.

K. m. tricolor (Vieillot, 1818) – Peninsular Malaysia, Sumatra, NW Java, Bangka, Belitung, Natuna Is and Anamba Is.

K. m. melanura Salvadori, 1887 – W Sumatran islands (except Enggano and Simeulue).

K. m. hypoliza Oberholser, 1912 – Simeulue I, off W Sumatra.

K. m. opisthochra Oberholser, 1912 – Lasia I, near Simeulue.

K. m. mirabilis (Hoogerwerf, 1962) – Prinsen (Panaitan) I, off SW Java.

K. m. omissa E. J. O. Hartert, 1902 – Java (except NW).

K. m. nigricauda Vorderman, 1893 – Kangean I.
K. m. suavis (P. L. Sclater, 1861) – Borneo (Sarawak and Kalimantan).

WHITE-CROWNED SHAMA

K. m. stricklandii (Motley & Dillwyn, 1855) 
N Borneo, including Banggi I.

K. m. barbouri Bangs & J. L. Peters, 1927 – Maratua Is, in E Borneo.

Sumber: Wikipedia,HBW alive, YouTube etc

Sampel suara alam

https://www.xeno-canto.org/species/Copsychus-malabaricus

BURUNG DECU BELANG

Mari belajar bareng tentang perdecuan
Biar nggak "ketipu" dengan decu2 KW(dengan nama "pasar" Decu Mini dan Decu Kembang yang nggak berhubungan dengan Decu yang akan kita bahas kali ini)
Cekidot....

Nama resminya #Decu_Belang/#Pied_bushchat( #Saxicola_caprata ) 

Burung ini adalah merupakan burung pengicau yang bisa ditemukan mulai dari Asia Barat dan Asia Tengah ke Asia Selatan dan Tenggara. Ini adalah burung yang biasa berada di pedesaan terbuka padang rumput .

Burung ini berukuran sekitar 13 cm, berwarna hitam dan putih. Jantan berwarna hitam seluruhnya kecuali garis putih mencolok pada sayap, tungging, perut bagian bawah, dan tunggir yang berwarna putih. 

Betina bercoretan coklat dengan tunggir merah-bata. Burung muda coklat berbinti-bintik.

Burung ini biasanya terdapat di perkampungan terbuka, terutama di daerah yang agak kering. Menghuni dataran rendah sampai ketinggian 2400 mdpl. Bertengger secara mencolok di semak-semak, batu, tiang, kabel dan terbang menggelepar mengejar serangga kecil. 

Menegakkan ekor jika berkicau atau sedang gelisah. Memakan serangga kecil. Sarang dibuat pada garukan tanah di bawah lindungan rumpun/berkas rumput, biasanya pada tanah yang miring. Terbuat dari potongan rumput berbentuk cawan cekung dilapisi dengan serat-serat akar halus. Telur dua, biasanya tiga tetapi jarang empat butir, warna biru agak putih dengan bintik dan bercak merah jambu, ungu dan coklat. Waktu berbiak di Jawa dari bulan April sampai Desember.

Terdapat 16 ras di seluruh dunia dengan persebaran sebagai berikut:

1.Ras #rossorum (Hartert, 1910):
Iran bagian timur-laut, Kazakhstan selatan bagian tengah, ke selatan sampai Afghanistan; saat musim dingin bermigrasi ke Asia bagian barat-daya (vagrant di Arab, dan Israel).

2.Ras #bicolor (Sykes, 1832):
 Iran bagian tenggara, Pakistan dan India bagian utara; saat musim dingin bermigrasi ke India bagian tengah.

3.Ras #burmanicus (Stuart Baker, 1922): 
India bagian tengah dan tenggara ke timur sampai Myanmar dan Cina bagian selatan (Sichuan selatan, Yunnan), ke selatan sampai Thailand dan Indochina.

4.Ras #nilgiriensis (Whistler, 1940): 
India bagian barat-daya.

5.Ras #atratus (Blyth, 1851): 
Sri Lanka.

6.Ras #caprata (Linnaeus, 1766): 
Luzon dan Mindoro, di Filiphina utara.

7.Ras #randi (Parkes, 1960): 
Filipina bagian tengah (Panay, Negros, Cebu, Bohol, Siquijor).

8.Ras #anderseni (Salomonsen, 1953): 
Leyte dan Mindanao, di Filipina bagian timur dan selatan.

9.Ras #fruticola (Horsfield, 1821): 
Jawa ke timur sampai Flores dan Alor.

10.Ras #francki (Rensch, 1931): 
P. Sumba.

11.Ras #pyrrhonotus (Vieillot, 1818): 
Sunda kecil bagian timur (Wetar, Kisar, Timor, Savu, Roti).

12.Ras #albonotatus (Stresemann, 1912): 
Sulawesi (kecuali semenanjung utara) dan P.Salayer.

13.Ras #cognatus (Mayr, 1944): 
P. Babar.

14.Ras #belensis (Rand, 1940): 
Pulau Papua barat bagian tengah.

15.Ras #aethiops (P. L. Sclater, 1880): 
Pulau Papua bagian utara dan Kep.Bismarck.

16.Ras #wahgiensis (Mayr & Gilliard, 1951): 
Pulau Papua timur bagian tengah dan timur.

Dah gitu ja.Monggo silahkan ditambahi jika ada yang kurang untuk melengkapi coretan diatas.Suwun🙏🙏

Literatur:HBW,Wikipedia,IUCNredlist,Avibase, orientalbirdimages, GALEATUS etc

Masykur Arwani AD

BURUNG PIPIT BENGGALA

Ternyata di Indonesia,banyak jenis Finch yang cantik2 ya.Sudah semestinya kita bangga dong dengan kekayaan alam Indonesia kita ini.

Kita bedah salah satunya yukkk...

#Pipit_benggala /#Red_avadavat (#Amandava_amandava) adalah spesies burung dari keluarga #Estrildidae, dari genus Amandava. 

Burung ini merupakan jenis burung pemakan padi, biji rumpu dan memiliki habitat di semak, padang rumput, lahan pertanian, sawah, rumpun gelagah. Tersebar sampai ketinggian 1.500 m dpl

Di pasaran terkenal dengan sebutan #Strawberry_Finch

Pipit benggala memiliki tubuh ukuran kecil  yang cuma sekitar 10 cm saja.

Burung jantan: Warna merah padam. Sayap dan ekor kehitaman. Ada bintik-bintik pada sisi tubuh. Sayap dan tunggir berbintik putih kecil.

Burung betina: Tubuh bagian bawah kuning tua abu-abu. Mantel coklat. Tunggir merah. Sayap dan ekor kehitaman. Ada beberapa bintik putih pada sayap. Iris coklat, paruh merah, kaki merah daging. Terbang cepat dalam kelompok yang tidak kenal lelah.

Burung ini membuat sarang berbentuk bola khas, dari rumput, pada vegetasi rendah berpaya atau berumput. Telur berwarna putih, jumlah 5-6 butir. Berbiak bulan Mei, Juni, Desember.

Ada 3 ras yang tersebar bukan hanya di Indonesia saja.Berikut ini daftarnya

1.Ras #amandava (Linnaeus, 1758) –
Persebaran meliputi Pakistan, India,Nepal dan Bangladesh.

2.Ras #punicea (Horsfield, 1821) 
Persebaran meliputi Thailand, Kamboja,Vietnam, Hainan, Jawa dan Bali.
Kedua Ras ini juga bisa disebut #Red_Avadavat karena warna merah pada jantan full seluruh tubuh nya.

3.Ras #flavidiventris (Wallace, 1864) 
Persebaran meliputi Myanmar (except Tenasserim), China Selatan(Yunnan),Thailand Utara, Vietnam Utara(Tonkin) dan Sunda Kecil(Lombok, Flores, Sumba, Roti, Timor); terekam sekali di Laos.
Juga disebut #Yellow_bellied_avadavat karena warna perut burung jantan kekuningan.

#pipit_di_indonesia

Sumber:HBW,Wiki, Galeatus,ebird etc

Masykur Arwani AD

BURUNG TEPUS EMAS

Burung kecil ini sekilas mirip keluarga Burung Kacamata a.k.a Pleci padahal nggak ada hubungannya samasekali.

Nama burung ini adalah #tepus_emas /#golden_babbler( #Cyanoderma_chrysaeum )

Burung ini termasuk spesies burung pengoceh dalam keluarga #Timaliidae . Persebarannya mulai dari kaki bukit Himalaya Timur ke Asia Tenggara dan mendiami hutan dataran rendah dan hutan pegunungan . 

Terdaftar sebagai Least Concern(LC) pada Daftar Merah IUCN karena distribusinya yang luas.

Ciri-cirinya Tepus emas miliki sayap hijau zaitun dan bagian bawah berwarna kuning. Mahkota dan tengkuknya berwarna kuning keemasan dengan garis-garis sempit. 

Panjangnya  antara 10-12 cm  dan beratnya 6-10 gram.

Terbagi menjadi 6 Ras yang Persebarannya meliputi:

1.Ras #chrysaeum (Blyth, 1844) 
Nepal sampai Bhutan,India (Mizoram), Myanmar dan China (Xizang dan Yunnan).

2.Ras #binghami (Rippon, 1904) 
Mizoram (India) dan Myanmar.

3.Ras #auratum (Meyer de Schauensee, 1938)
Myanmar,Thailand (Selatan ke Chiang Dao),Laos, Vietnam (Tonkin,Annam)dan China Selatan (Yunnan ke Guangxi).

4.Ras #assimile (Walden, 1875)
Myanmar (Tenasserim) & Thailand.

5.Ras #chrysops (Richmond, 1902) 
Thailand dan Peninsular Malaysia.

6.Ras #frigidum (Hartlaub, 1865)
Sumatra.
Thailand,Laos dan Vietnam (Annam).
Ras ini satu2nya yang ada di Indonesia yaitu di Sumatera.

#tepus_di_indonesia

Silahkan dilengkapi untuk suara kicauannya.
Sumber:HBW,Wiki,ebird Galeatus etc

BURUNG KECICI LURIK

Nambahi file ahhhh 😃😃😃

#Kecici_Lurik
#Lanceolated_Warbler
#Locustella_Lanceolata
Oleh:Masykur Arwani AD 

Bagus juga ya kalo di alam suaranya 😍😍😍

Burung dari keluarga #Locustellidae yang berukuran sekitar 12–13,5 cm & berat sekitar 9–13 gram.Termasuk jenis Kecici yang berukuran paling kecil.Locustella terkecil dan paling ditandai.

Suara kicauannya merupakan lagu tipis yang terus menerus, dengan efek "ventriloquial" 

Berhabitat di lembah basah, terutama di tepi sungai dan di tepi danau dan rawa,serta padang rumput dengan semak-semak yang tersebar. 

Makanan utamanya adalah serangga dewasa dan larva, terutama kumbang (Coleoptera) dan semut (Hymenoptera); juga laba-laba (Araneae); biji juga diambil. 

Status dan konservasi
Tidak terancam secara global (Least Concern/LC). 

Terdapat 2 Subspesies/Ras dan persebarannya meliputi: 

Ras #Lanceolata

Persebarannya meliputi Finlandia, Rusia (Karelia, dan dari Perm ke Ural kemudian menurun ke Kolyma,Kamchatka dan Laut Okhotsk, dan ke Altai, Amurland dan Ussuriland),Mongolia Utara, dan Tiongkok Selatan; mungkin Korea Utara. Musim dingin di Sub Benua India, Andaman dan Nikobar, Asia Tenggara dan  Filipina Utara ke Sumatra dan Jawa Barat.

Ras #Hendersonii

 Persebarannya meliputi Sakhalin, Kurils dan Jepang Utara(Hokkaido); musim dingin di Asia Tenggara.

Suara alam 

https://www.xeno-canto.org/species/Locustella-lanceolata


Sumber: 
HBW Alive, Galeatus,Pinterest,XenoCanto  etc

BURUNG CICA KORENG JAWA

Nama burung ini adalah #Cica_koreng_jawa/#Striated_grassbird(#Megalurus_palustris) adalah merupakan spesies burung dari keluarga #Sylviidae, dari genus #Megalurus. 

Burung ini merupakan jenis burung pemakan kumbang, belalang, serangga dan memiliki habitat di lapangan rumput terbuka, rumpun gelagah, bambu, semak sekunder, kebun teh. tersebar sampai ketinggian 2.000 m dpl.

Cica-koreng jawa memiliki tubuh berukuran besar (26 cm). Warna coklat. Ada coretan hitam tebal pada punggung. Alis mata kuning tua. Ekor sangat memanjang dan menajam. Tubuh bagian atas coklat kemerahan terang. Coretan hitam pada punggung dan penutup sayap. Tubuh bagian bawah keputihan. Coretan hitam pada dada. Sisi tubuh dan penutup ekor tersapu merah karat. Iris coklat, paruh atas hitam, paruh bawah kemerahjambuan, kaki merah jambu. Hidup sebagian di atas tanah, berlari di bawah rumpun lebat. Sering bertengger mencolok di tempat terbuka sambil bernyanyi.

Sarang berbentuk bola, teranyam pada gelagah. Telur berwarna merah jambu, berbintik halus merah dan ungu, jumlah 2-3 butir. Berbiak setiap tahun, kecuali bulan November.

Terdiri 3 Ras dan 2 diantaranya ada di Indonesia

1.Ras #toklao (Blyth, 1843)
Pakistan (Punjab)India dan Nepal ke India (Assam, Nagaland, Manipur,Arunachal Pradesh), Myanmar,China (Yunnan,Guizhou, Guangxi), Thailand, Cambodia,Laos dan Vietnam.

2.Ras #forbesi Bangs, 1919
Philippina dan Kalimantan.

3.Ras #palustris Horsfield, 1821
Jawa dan Bali.

Sumber HBW,Wiki,Pinterest, Galeatus,etc

BURUNG SURGA DI INDONESIA

Papua surga nya burung2 cantik😍😍😍

KISAH UNIK JULUKAN  BURUNG SURGA
Berbicara tentang Papua, salah satu yang melekat di otak adalah burung cendrawasih. Hal ini dikarenakan persebaran burung ini hanya berada di tiga negara, yakni Australia, Halmahera dan Indonesia, tepatnya hanya di Papua. Terdapat total 42 spesies burung cendrawasih dan 30 di antaranya berada di Papua, bahkan terdapat dua burung yang endemik.

Tidak hanya karena burung ini terletak Papua, daya tariknya juga dikarenakan keindahan warna bulunya. Cendrawasih sendiri memiliki jenis yang berbeda-beda, ada Cendrawasih Merah, Cendrawasih Botak, Cendrawasih 12 Antena dan semuanya memiliki ciri yang berbeda. Keunikan ini membuatnya dikenal dunia hingga mendapat julukan sebagai Bird of Paradise alias burung surga.

Tapi, apakah benar julukan tersebut hanya dikarenakan keindahannya semata? Ternyata tidak, terdapat sejarah unik di balik penamaan burung surga ini. Hal ini diungkapkan oleh Ady Kristanto, fotografer alam dan Senior Biodiversity Conservation Officer Flora Fauna Indonesia, saat menjadi pembicara di Mari Cerita (MaCe) Papua pada Rabu, 11 September 2019 di Kuningan City, Jakarta Selatan.

Ady mengatakan bahwa pada awal abad 20, perburuan cendrawasih masih marak terjadi. Burung-burung yang diburu dibawa hingga ke Eropa. Tujuannya, bulu cendrawasih yang halus dan berwarna tersebut akan dijadikan hiasan mahkota dan topi para bangsawan.

"Pas dibawa kakinya patah, jadi mereka gak bisa napak gitu kan. Orang-orang Eropa sana kirain mereka memang gitu, terbang di atas terus," ujar Ady.

Atas dasar kepercayaan tersebut, burung cendrawasih akhirnya dijuluki Bird of Paradise. Alfred Wallace, seorang peneliti biologi dari Inggris juga memberi nama latin burung ini yakni Paradisea apoda yang berarti burung surga tanpa kaki.

Setelah ditelusuri lebih dalam melalui data Kementerian Pariwisata Indonesia, ternyata eksistensi Cendrawasih sebenarnya telah diketahui raja-raja di Eropa sejak 1522. Cendrawasih pada masa itu sempat dijadikan hadiah dari Raja Maluku untuk Raja Spanyol.

Julukan ini semakin diperkuat karena seekor burung cendrawasih bisa memiliki kombinasi tiga warna bulu, seperti hitam, kuning, dan putih. Cendrawasih endemik Papua, cendrawasih botak juga justru memiliki kombinasi hingga empat warna, yakni hitam, merah, kuning dan biru pada bagian kepala.

Hal ini yang memberikan keunikan dan menjadi daya tarik bagi burung surga. Sayangnya, dulu perburuan liar masih marak sehingga populasi cendrawasih sempat menurun. Kini, burung tersebut sudah menjadi satwa yang dilindungi sehingga bisa dilihat di tempat-tempat tertentu di Papua.

Banyak orang yang tertarik untuk melihat langsung keajaiban burung ini. Pendiri Isyo Hill's Bird Watching, salah satu tempat pengamatan burung di Papua, Alex Waisimon mengatakan bahwa dunia sangat antusias untuk melihat burung ini secara langsung, baik untuk kenangan pribadi maupun beberapa dokumentasi fotografer alam. Alex mengatakan pengunjung tempat pengamatan burungnya kebanyakan berasal dari luar negeri.

"I can say it's (pengunjung domestik) only five per cent," ungkap Alex saat ditemui di Kuningan City, Rabu, 11 September 2019.

Tak hanya warna bulu, orang-orang tersebut juga penasaran akan tarian yang dilakukan oleh cendrawasih. Tarian cendrawasih adalah sebuah atraksi yang ditunjukkan burung jantan untuk memikat burung betina sehingga bisa diajak kawin.

Perpaduan warna dan atraksi nan indah tersebut yang membuat titel "Burung Surga" melekat hingga sekarang. Jika Anda ingin melihat langsung burung khas ini, Anda bisa berkunjung ke Raja Ampat atau Isyo Hill di Rhepang Muaif, Jayapura. (Novi Thedora)

#burung_surga #cendrawasih #paradise_bird

BURUNG PERKICI TIMOR

Coba bahas parbeng asli Indonesia

#Perkici_Timor
#Olive_headed_Lorikeet
#Trichoglassus_euteles 
Oleh:Masykur Arwani AD 
Deskripsi

Berukuran sekitar 25 cm. Secara umum burung dewasa berwarna hijau, kepala kuning zaitun bersambung dengan warna hijau pada lingkar leher. Sayap bawah bergaris kuning. Paruh merah/jingga, mata merah. Remaja: kepala hijau zaitun, dada bercoret hijau tipis. Paruh dan mata cokelat.

Suara

Suitan serak yang panjang dan berulang-ulang, juga pekikan keras dan cepat.

http://www.xeno-canto.org/embed.php?XC=69673&simple=1

Persebaran dan Ras

Endemik Nusa Tenggara bagian tengah: Lomblen, Pantar, Alor, Timor, Wetar, Moa, Kisar, Leti, Luang, Babar, Romang, Damar dan Teun Nila.

Tempat Hidup dan Perilaku

Umum secara lokal. Menghuni tepi hutan, hutan sekunder, savana, semak dan lahan budidaya berpohon sedikit. Dapat ditemui dari permukaan laut sampai ketinggian 2300m (Timor). Memakan serbuk sari bunga, nektar, buah, biji, serangga beserta larvanya. Diluar musim berbiak, biasanya terlihat terbang berkelompok sampai 100 individu. Sangat mencolok dan berisik. Ketika mencari makan atau beristirahat sulit dideteksi.

Status dan konservasi

Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan Internasional: Appendix II, dapat diperdagangkan dengan pengaturan
tertentu.
Perlindungan: –

Sumber HBW,Kutilang,XenoCanto,ibc etc

BURUNG_MADU SUMBA

#Burungmadu_Sumba
#Cinnyris_buettikoferi 
#Apricot_breasted_Sunbird
Oleh:Masykur Arwani AD 
Deskripsi :

Berukuran kecil (11 cm). 
Jantan : tubuh bagian atas hijau zaitun, tenggorokan biru metalik, tubuh bagian bawah kuning, bagian tengah dada berwarna jingga tua. 

Betina : tubuh bagian atas berwarna hijau pucat, tenggorokan dan dada bagian samping berwarna kuning keabu-abuan. Burung muda mirip dengan betina.

Suara :
Kerikan tajam metalik “si-si-si”, kadang-kadang “whiip” atau siulan nada ganda dengan nada pertama meninggi dan nada kedua menurun.

Penyebarab global :
Endemik P. Sumba.

Penyebaran lokal :
Umum di dataran rendah P. Sumba, NTB.

Kebiasaan :
Burung pemakan nektar yang sering mengunjungi kebun atau pohon berbunga. Burung jantan memiliki perilaku yang agresif dalam mempertahankan pohon teretorinya, mengusir dan menyerang pejantan lain yang datang. Hanya burung betina siap kawin yang diijinkan berkunjung dan mencari makan bersama di pohon berbunga yang menjadi teretorinya.

Suara alam

https://www.xeno-canto.org/species/Cinnyris-buettikoferi

Sumber:HBW,Kutilang,Burungnesia, pinterest,XenoCanto etc

BURUNG SIKATAN CACING

#SIKATAN_CACING
#HILL_BLUE_FLYCATCHER 
(#CYORNIS_BANYUMAS)
Oleh:Masykur Arwani AD 
Burung  Sikatan Cacing atau yang disebut dengan Tledekan Gunung di pasaran 
merupakan salah satu jenis burung kicau berukuran kecil dari keluarga #Muscicapidae dan Genus #Cyornis. Burung yang memiliki nama latin Cyornis banyumas atau Hill Blue-flycatcher ini dapat dijumpai di sekitar Pulau Kalimantan dan juga Pulau Jawa. 

Ciri khas kicauan burung Sikatan Cacing yaitu suaranya yang terdengar mendayu-dayu. Banyak orang yang menyukai burung ini karena warna bulunya yang menarik. Perbedaan antara burung Sikatan Cacing jantan dengan betina sangat mudah untuk diketahui. Namun dari segi kicauan Sikatan Cacing jantan dan betina sama-sama berkicau.

Ciri-ciri Sikatan Cacing, Hill Blue-flycatcher (Cyornis banyumas)

Cara membedakan kelamin Sikatan Cacing jantan dan betina
Sikatan Cacing termasuk burung berukuran kecil dengan panjang tubuh sekitar 14 sampai 15,5 cm dengan berat tubuh sekitar 14 samapi 17 gram. 

Perbedaan antara burung Sikatan Cacing jantan dengan betina sangat mudah untuk diketahui. Burung Sikatan Cacing jantan kombinasi warna biru atau coklat, jingga, dan putih untuk burung betina. Tubuh bagian atas burung jantan berwarna biru-tua; dengan kekang, daerah sekitar mata, pipi-depan, dan bintik pada dagu berwarna hitam, dahi dan alis-pendek berwarna biru-muda. Tenggorokan, dada, dan sisi tubuhnya berwarna jingga, sementara bagian perut berwarna putih. Sedangkan tubuh bagian atas burung betina berwarna coklat, dengan lingkar-mata kuning-tua; tubuh bagian bawahnya seperti burung jantan, dengan warna lebih pucat. Pada tubuh bagian atas burung muda yang berwarna coklat, terdapat bintik-bintik berwarna jingga dan kuning-tua. Iris coklat, paruh hitam, kaki coklat.

Sangat sulit dibedakan dengan jenis-jenis Sikatan lain yang memiliki pola warna kombinasi biru (jantan) atau coklat (betina) pada tubuh bagian atas; dan warna jingga dan putih pada tubuh bagian bawahnya. Beberapa ciri pembeda yang ada pada Sikatan cacing adalah: 1) tenggorokan berwarna jingga, 2) terdapat bintik-dagu berwarna hitam, 3) bagian tunggir tidak mengkilap.

Persebaran dan ras

Sikatan Cacing secara global tersebar luas yang terdiri dari delapan sub-spesies yang diakui, dengan pesebaran yang berbeda :

Kelompok #HILL_BLUE_FLYCATCHER

-Ras #whitei Harington, 1908 

Myanmar,China (Sichuan, Yunnan, Guizhou, Guangxi),Thailand,Laos dan Vietnam (Tonkin, Annam), juga India (Arunachal Pradesh); non-breeding di India dan Myanmar Barat.

-Ras #lekhakuni (Deignan, 1956): 

Daerah perbukitan di Thailand bagian selatan.

-Ras #deignani (Meyer de Schauensee, 1939): 

Thailand bagian tenggara.

-Ras  #coerulifrons (Stuart Baker, 1918): 

Thailand bagian selatan dan Semenanjung Malaysia bagian utara dan tengah.

Kelompok #JAVAN_BLUE_FLYCATCHER

-Ras #ligus (Deignan, 1947): 

Jawa bagian barat.

-Ras #banyumas (Horsfield, 1821): 

Jawa bagian tengah dan timur.

Kelompok #DAYAK_BLUE_FLYCATCHER

-Ras #montanus Robinson & Kinnear, 1928

Kalimantan

Habitat dan makanan 

Burung Sikatan Cacing dapat dijumpai di dataran rendah sampai ketinggian 1.300 mdpl. Mengunjungi daerah terbuka yang teduh pada tumbuhan bawah di hutan primer dan hutan sekunder pada semua ketinggian. Duduk diam, berburu dengan tenggeran rendah. Dapat hidup sendirian atau berpasangan sambil mencari makan berupa serangga, termasuk juga kecoa dan kumbang.

Musim kawin Sikatan Cacing

Sikatan Cacing tercatat dapat berkembang biak sepanjang tahun puncaknya sekitar bulan Maret-Juli. Sarang berbentuk cawan kecil yang tidak rapih terbuat dari bahan-bahan berserat halus yang diletakkan pada tanaman epifit dekat permukaan tanah. Telur dua atau tiga butir berwarna kuning tua kemerah-jambuan berkilat dan berbintik coklat kemerahan yang dierami sekitar 18 hari.

Sampel suara di alam liar 

https://www.xeno-canto.org/species/Cyornis-banyumas

Sumber:HBW, pinterest, Burungnesia,XenoCanto  etc

BURUNG JAWARA HILANG DI PESAWAT

BURUNG KACER SEHARGA 150 JUTA HILANG DI BAGASI PESAWAT GARUDA
Seorang penumpang Garuda dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan Barat, Rendy Lesmana, mengaku kehilangan seekor burung kicau berjenis kacer seharga Rp 150 juta yang disimpan di bagasi pesawat.

Burung itu, merupakan salah satu burung kicau yang dibawa Rendy ke Jakarta dari Pontianak, untuk mengikuti kontes kicau mania, Kamis (12/12/2019) pekan lalu.

Rendy terbang dari Jakarta ke Pontianak, Selasa (17/12/2019) kemarin, dengan membawa 8 ekor burung yang terdiri dari 3 jenis burung, murai 3 ekor, kacer 2 ekor, dan burung love bird 3 ekor.

Baca juga: Mobil Mewah yang Diamankan Polda Jatim Bermasalah, Rp 3,2 Miliar Pemasukan Negara Terancam Hilang

"Pesawatnya pukul 18.15 WIB. Sampai di Pontianak sekitar pukul 20.00 WIB, dan langsung menuju antrean bagasi," kata Rendy, Kamis (19/12/2019).

Namun, setelah semua sangkar diperiksa satu per satu, burung kacer sudah tidak ada. Kondisi bagian atas sangkar juga rusak dan masih berbungkus kain.

Menurut Rendy, dia telah mengikuti semua prosedur untuk membawa burungnya dengan penerbangan maskapai Garuda.

"Kami tidak mau burung ini stres, burung ini untuk kontes tingkat nasional, enggak mungkin kami gunakan kargo, karena kami jaga stamina dan kondisi burung, jangan sampai stres," ujarnya.

Dia menyebut, ke delapan burung itu menggunakan 6 (enam) sangkar. Total pembayaran mencapai Rp 3,5 juta.

Rendy mengaku burung yang sudah dipeliharanya hampir 4 tahun itu telah ditawar oleh seseorang dengan harga Rp 150 juta.

Namun tidak dia jual, karena itu burung kesayangan dan sarat prestasi.

"Kalau kerugian ini tidak bisa dinominalkan, karena ini burung kesayangan, berprestasi lagi," ucap dia.

Rendy menegaskan, akan terus mengejar kepastian dari pihak Garuda untuk mengungkap kehilangan burungnya tersebut.

"Saya hari ini berencana ke Jakarta, untuk melapor di Polres kawasan Bandara Soekarno Hatta dan manajemen Garuda di sana," tutup dia.

Sumber :Kompas,Tribun
Penulis: Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor: Robertus Belarminus

https://youtu.be/SVCJwRu6S2k

#burung_hilang #kacer #kucica_kampung

BURUNG SIKATAN RIMBA DADA COKLAT

#BURUNG_SIKATAN_DI_INDONESIA

#SIKATAN_RIMBA_DADA_COKLAT 
#Cyornis_olivaceus 
#Fulvous_chested_Jungle_Flycatcher
Oleh:Masykur Arwani AD 
Deskripsi:

Berukuran sedang (15 cm), berwarna kecoklatan. Tubuh bagian atas coklat keabuan, tersapu merah 
karat pada tungging dan ekor. 
Dagu dan tenggorokan keputih-putihan, garis tebal melintang pada dada berwarna 
kuning kecoklatan (bukan kelabu), perut dan ekor bawah keputih-putihan. 
Iris coklat, paruh hitam, kaki merah muda. 

Suara:

Dengungan yang memanjang, nada konstan per detik, diselingi dengan nyanyian yang terburu-buru. 
Frase nyanyian terdiri dari tujuh sampai sembilan nada dengan nada yang berbeda. Setiap frase memakan waktu 
sekitar 1,5 detik, khas nyanyian sikatan. 

Penyebaran global: 

Semenanjung Malaysia dan Sunda Besar. 

Penyebaran lokal dan status: 

Di Jawa, Bali, dan Sumatera (termasuk Belitung), agak jarang di dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m. Ditemukan hanya secara lokal di Kep. Natuna, Banggi, dan Belambangan (Kalimantan bagian utara). 

Kebiasaan: 

Mengunjungi pinggir hutan, hutan sekunder, dan perkebunan. Tinggal pada tajuk bawah. Berburu 
sendirian di antara dedaunan, terbang mengejar serangga. 

Subspecies dan distribusi

Ras #olivaceus (A. O. Hume, 1877)
 Persebarannya meliputi Myanmar (Tenasserim Selatan),Thailand Selatan, Sumatra, Belitung,Natuna Utara, Jawa, Bali dan Kalimantan Utara.

Ras #perolivaceus (Chasen & Kloss, 1929) Persebarannya terbatas di Pulau Balambangan dan Pulau Banggi, Kalimantan Utara.

Contoh suara di alam

https://www.xeno-canto.org/species/Cyornis-olivaceus

Sumber:HBW,Fieldguide burung,XenoCanto etc

BURUNG SIKATAN BAKUNG

Masih membahas seputar #Sikatan_di_Indonesia nih.Kali ini yang berasal dari daerah Timor.Cekidot... 

#Sikatan_Bakung
#Timor_Blue_Flycatcher
#Cyornis_Hyacinthinus
Oleh: Masykur Arwani AD

Terdapat 2 Subspesies/Ras dan persebarannya meliputi: 

Ras #kuehni 
Persebaran meliputi daerah Wetar

Ras #hyacinthinus 
Persebaran meliputi Timor, Roti dan Semau, di Sunda Kecil. 

Burung jenis Sikatan dari keluarga #muscicapidae berukuran sedang kisaran 16 cm.Burung jantan memiliki warna biru pucat di dahi bagian atas memanjang hingga lebih dari mata, biru tua atau mahkota biru tua dan bagian atas, termasuk sayap atas. 

Mempunyai habitat di Hutan hujan primer dan sekunder dan hutan, termasuk hutan dan perkebunan terdegradasi.

Makanan utama serangga termasuk invertebrata kecil, terutama lalat (Diptera). 

Pola Pembiakan
Betina mengumpulkan material sarang dan membangun sarang di lubang pohon gugur pada bulan September, membawa makanan di bulan Desember, dan remaja terlihat di bulan Februari. 

Status dan konservasi
Tidak terancam secara global (Least Concern/LC). Spesies dengan persebaran terbatas di Timor dan Wetar.

Suara di alam

https://www.xeno-canto.org/species/Cyornis-hyacinthinus

Sumber HBW Alive, Youtube.com,Wikipedia.org, Twitter.com, XenoCanto etc

BURUNG SIKATAN EMAS

Seri #sikatan_migran

#Sikatan_emas
#yellow_rumped_Flycatcher 
(#Ficedula_zanthopygia) 
Oleh:Masykur Arwani AD 
Sikatan emas (bahasa Latin: Ficedula zanthopygia) adalah spesies burung dari keluarga #Muscicapidae, dari genus Sebelumnya dianggap sama dengan Ficedula narcissina.

Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga dan memiliki habitat di semak dan pepohonan.

Tersebar sampai ketinggian 900 m dpl. Banyak yang belum mengenal burung berbulu indah dengan suara merdunya ini dikarenakan burung ini sering berpindah tempat,berimigrasi pada saat musim dingin.

Sikatan emas memiliki tubuh berukuran kecil (sekitar 13 cm).

Burung jantan: tunggir, tenggorokan, dada, dan perut atas kuning. Perut bawah dan penutup ekor bawah putih. Bagian lain hitam, kecuali alis dan garis sayap putih.

Burung betina: Tubuh bagian atas coklat buram. Tubuh bagian bawah lebih pucat. Tunggir kuning buram. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam. Bersembunyi di dalam tajuk pohon.Di Negara Asia Timur sering disebut peri hutan,dikarenakan lebih sering terdengar daripada terlihat.

Berbiak: Asia timur laut(Transbaikalia dan Mongolia  ke Rusia (Amurland,Ussuriland),China (Sichuan) dan Korea.

Migran:Asia Tenggara,Semenanjung Malaya,Sumatra dan Jawa(non breeding)

Referensi 
bio.undip.ac.id
^ BirdLife International (2012). "Ficedula zanthopygia". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 16 July 2012.
^ Hay, Arthur (1845). "[untitled]". Madras Journal of Literature & Science. 13 (2): 162.
Scilab128.png  

Sumber:Wiki,HBW,pinterest etc