Jumat, 20 Desember 2019

DAFTAR BURUNG DILINDUNGI DI INDONESIA

DAFTAR 16 SPECIES BURUNG APPENDIKS 1 DI INDONESIA

Indonesia  adalah negara yang kaya akan keanekaragaman spesies burung. Namun tidak sedikit diantaranya yang terancam kepunahan. Untuk itulah perlu suatu regulasi untuk melindungi kelestarian burung-burung tersebut.

#Apendiks_1_CITES merupakan daftar seluruh spesies tumbuhan dan satwa liar (termasuk burung) yang dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional.

Perdagangan spesies Apendiks I hanya dapat dilakukan pada spesies hasil penangkaran dan dalam keadaan tertentu yang luar biasa dengan izin khusus dari Kementerian Kehutanan.

Selain Apendiks I juga dikenal Apendiks II dan Apendiks III.

#Apendiks_2_CITES adalah spesies tumbuhan dan satwa liar yang perdagangannya diatur secara ketat, salah satunya dengan adanya pembatasan kuota tangkap.

Sedangkan #Apendiks_3_CITES adalah daftar spesies tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi di negara tertentu dalam batas-batas kawasan habitatnya,
dan suatu saat peringkatnya bisa dinaikkan ke dalam Apendiks II atau Apendiks I.

Daftar ini dikeluarkan oleh CITES atau 

Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora 

(konvensi perdagangan internasional untuk spesies-spesies flora dan satwa  liar).

CITES merupakan pakta perjanjian internasional yang berlaku sejak 1975. Tujuan utamanya memastikan bahwa perdagangan tersebut tidak akan mengancam kelestarian hewan (termasuk burung) dan tumbuhan yang diperdagangkan.

Berdasarkan data CITES, sebanyak 257 spesies burung Indonesia masuk dalam daftar Apendiks. 16 spesies dalam Apendiks I dan sisanya 241 spesies burung dalam Apendiks II.

#Daftar_burung_appendiks_1 di Indonesia 

1.Asarcornis scutulata (#Mentok_Rimba)White Winged Wood Duck

Mentok Rimba di Indonesia disebut juga sebagai Mentok Hutan, Serati, Bebek Hutan atau Angsa Hutan. Sedang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai White-winged Wood Duck. Nama latin hewan ini Asarcornis scutulata yang bersinonim dengan Cairina scutulata. Populasi secara global sekitar 1000 ekor sedangkan di Indonesia sendiri diperkirakan hanya tersisa 150-an ekor yang bertahan di Taman Nasional Way Kambas.

2.Buceros bicornis (#Rangkong_Papan)

Rangkong Papan atau #Enggang_Papan persebarannya meliputi India, Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia, dan Sumatera (Indonesia). 

3. Cacatua goffiniana (#Kakatua_Tanimbar)

Kakatua Tanimbar merupakan salah satu burung kakatua endemik Indonesia. Burung ini hanya dapat dijumpai di Kepulauan Tanimbar dan Kepulauan Kai di Nusa Tenggara Timur.

4. Cacatua moluccensis (#Kakatua_Maluku)

Kakatua Maluku yang mempunyai nama ilmiah Cacatua moluccensis ini merupakan hewan endemik Maluku selatan. Daerah persebarannya meliputi Seram, Ambon, Haruku dan Saparua. Burung ini merupakan salah satu burung paling langka di Indonesia.

5. Cacatua sulphurea (#Kakatua_Kecil_Jambul_Kuning)

Kakatua Kecil Jambul Kuning dalam bahasa latin disebut Cacatua sulphurea. Merupakan burung endemik Nusa Tenggara dan Sulawesi. Oleh IUCN Red List digolongkan dalam spesies Critically Endangered.

6. Caloenas nicobarica (#Junai_Emas)

Burung ini disebut sebagai Junai Emas, Burung Mas, atau Minata. Merupakan burung dari keluarga Columbidae (merpati). Di Indonesia dapat dijumpai di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.

7. Eos histrio (#Nuri_Talaud)

Nuri Talaud dikenal juga dengan nama lokal ‘sampiri’. Burung dari famili #Psittacidae ini endemik Kepulauan Nusa di Sulawesi Utara.

8. Falco peregrinus (#Alap_alap_kawah)

Burung Alap-alap kawah merupakan salah satu anggota famili Falconidae. Tersebar hampir di seluruh dunia (kecuali di Antartika).

9. Fregata andrewsi (#Cikalang_Christmas)

Cikalang Christmas merupakan burung dari famili Fregatidae. Burung ini berbiak di pulau Christmas, Australia (terletak di Samudera Hindia, sebelah barat daya pulau Jawa). Meskipun begitu kerap terlihat menjelajah hingga ke pesisir pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

10. Leucopsar rothschildi (#Curik_Bali/#Jalak_Bali)

Jalak Bali kerap disebut juga Curik Bali. Merupakan gurung endemik Bali dan Maskot Provinsi Bali. Jalak Bali menjadi salah satu burung paling langka di Indonesia dengan status Critically Endangered dalam IUCN REd List.

11. Macrocephalon maleo (#Maleo_Senkawor)

Burung dalam daftar Apendiks I selanjutnya adalah Maleo. Burung maleo (Macrocephalon maleo) adalah burung endemik Sulawesi.

12. Mycteria cinerea (Bangau putih susu, #Bangau_Bluwok)

Burung bangau putih susu kerap disebut juga sebagai bangau bluwok. Burung berukuran besar (panjang tubuh hingga 110 cm) tersebar di Indocina, Malaysia, Sulawesi, Sumatera, Jawa, dan Sumbawa.

13. Papasula abbotti (#AngsaBatu_Christmas)

Burung Apendiks I berikutnya adalah Angsa Batu Christmas. Layaknya Cikalang Christmas, burung ini hidup di pulau Christmas, Australia namun sering terlihat juga di wilayah Indonesia.

14. Probosciger aterrimus (#Kakatua_Raja)

Burung kakatua raja (Probosciger aterrimus) hidup di dataran rendah Papua, pulau-pulau di barat Papua, dan Australia bagian utara. Oleh CITES burung ini dimasukkan dalam Apendiks I.

15. Rhinoplax vigil (#Enggang_Gading)

Burung enggang gading atau enggang terbang mentua ini mempunyai nama latin Rhinoplax vigil. Berukuran sangat besar, hingga 120 cm dengan bulu tengah pada ekornya sepanjang 50 cm. Burung yang dijadikan maskot Kalimantan Barat ini hidup di Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaya.

16. Tringa guttifer (#Trinil_Nordmann)

Trinil Nordmann atau Nordmann’s Greenshank merupakan burung yang kerap bermigrasi ke Indonesia. Burung ini berbiak di Rusia, namun saat musim dingin mereka bermigrasi ke daerah tropis termasuk Indonesia.

Demikian daftar jenis burung yang masuk dalam Appendiks 1 CITES.Mohon tidak memelihara jenis-jenis burung diatas jika tidak ingin berurusan dengan hukum. 

Sumber:
-citesOrg
-commonsWikimediaOrg
-orientalbirdimagesOrg
-alamendah
-Masykur Arwani AD/GALEATUS 

#Appendix_1
#Cites
#Cites_Appendices_1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar